Rabu, 04 Juni 2008

Tugas 4 Soal Psikologi Perkembangan

Tugas kuliah psikologi pendidikan

1.Mengapa psikologi pendidikan menjadi sangat penting untuk difaham dan diterapkan oleh guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?

Alasannya:

Karena psikologi pendidikan dapat membantu para guru atau calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya ( menurut lindgern yang dikutip surya (1982)). Sedangkan menurut saya psikologi sangat penting bagi seorang guru untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena denagan psikologi pendidikan seorang guru dapay mengefetifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran, agar seorang guru mampu menciptakan suasana yang menggairahkan untuk belajar bagi peserta didiknya, agar dapata membantu mengatasi masalah-masalah ybelajar dan segala sesuatunya dengan permasalah kejiwaaan peserta didik yang menghambat belajarnya. Sehingga tercapailah tujuan pendidikan yang diinginkan walaupun psilologi pendidikan bukanlah satu-satumya alatv untu memecahkan pemasalahan dalam dunia kependidikan.

2.Berikan imformasi lengkap tentang proses psikologi yang berpengaruh pada proses belajar, seperti motifsi , perasaan ingatan, fantasi, perhatian, pengamatan, tangapan,…

Jawabannya:

Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntutu atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhann.

Perasaan sebagai fungsi jiwa adalah mempunyai arti menilai terhadap situasi dimana dengan kita berpadu secara pribadi.situasi-situasi yang menyenangkan kita nilai secara positif, sedangkan situasi-situasi yang tidak menyenangkan kita nilai secara negatif.

Ingatan yaitu tertinggalnya bekas-bekas yang lampau ini, meskipun tidak selalu ada secara sadar namun masih dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Pada dasarnya ingatan memiliki 3 fungsi mencamkan, menyimpan, dan memproduksi.

Fantasi ialah suatu daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan yang sudah ada pada diri kita, jadi cirri khas dari gejala jiwa ini adalah unsure menciptakan suasana yang baru.

Perhatian ialah suatu aktivitas jiwa yang berugas selektif terhadap rangsangan-rangsangan yang sampai kepada kita.

Pengamatan atau persepsi ialah aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat inderanya ; dengan kemampuan inilah kemungkinan manusia/individu mengenali milieu hidupnya.

Tanggapan secara umum ialah bayangan atau kesan kenangan dari pada apa yang pernah kita kenali/amati .[1]

Dari pengertian-pengertian psikologi tersebut yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu motivasi ,apabila ada motivasi yang kuat tehadap belajar maka proses belajar akan menjadi mudah , walupun ada rintangan itu dapat diatasinya. Disamping tiu agar proses belajar itu lancer dan sukses maka seseorang itu harus memiliki unsure-unsur psikilogi dibawah ini dengan baik, yaitu :

· Motivasi belajar yang tinggi

· Dapat mengendalikan perasaan nya untuk slalupositif dan stabil

· Memiliki ingatan yang kuat dengan selalu rajin menghapal

· Dapat berfantasi agar dapat menghasilkan ide-ide atau karya-karya tertentu

· Dan memiliki perhatian, pengamatan dan tanggapan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan.



[1] Drs. M. Alisuf sabri, pengantar psikologi umum dan perkembangan, cet 2006

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat erupakan the best of time and the worst of time.

Kita menemukan berbagai tafsiran dari para ahli tentang masa remaja :

  • Freud menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitif.Charlotte Buhler menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi-mengisi.Spranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
  • Hofmann menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu.
  • G. Stanley Hall menafsirkan masa remaja sebagai masa storm and drang (badai dan topan).

Para ahli umumnya sepakat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari usia 11-13 tahun sampai dengan 18-20 th (Abin Syamsuddin, 2003). Pada rentangan periode ini terdapat beberapa indikator perbedaan yang signifikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, para ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua bagian yaitu: (1) remaja awal (11-13 th s.d. 14-15 th); dan (2) remaja akhir (14-16 th s.d.18-20 th).

Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. Problema yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :

Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.

Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.

Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.

Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja, khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama secara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial yang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya maupun dengan lingkungannya.

Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.

Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.

Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan remaja menjadi amat penting. Dalam hal ini, peranan orang tua, sekolah, serta masyarakat sangat diharapkan.

Jumat, 30 Mei 2008

Mengapa para remaja suka bertindak kriminal ?

Para remaja yang menyimpang , misalnya suka tawuran atau sex bebas, ini dapat disebabkan perkembangan psikologisnya ada yang terhambat atau mengalami kegagalan, ini terjadi bisa jadi karena kurang perhatian dari kedua orang tuanya, pada masa pra- puberitasnya, misalnya ketika anak putra ketika menginjak remaja dan dia mengalami perubahan pada fisiknya, dan mengalami mimpi basah untuk pertama kali dia kebingungan, seharusnya orang tuanya membimbingnya dan memberitahukan perubahan itu agar dia tidak menalami keresahan yang berkelanjutan, dan mencari kepuasan aas rasa penasaranya diluar lingkungannya yang kurang baik bagi perkembangannya. Apa bia seorang remaja sudah terpengaruhi oleh lingkungannya yang kurang baik dia akan mudah terpengaruh, karena seorang remaja itu emosinya tidak stabil dan cepat terprovokatori dengan hal-hal yang memancing emosinya.

Cara mengatasinya atau solusi bagi remaja yang nakal yaitu : dia harus diperhatikan oleh kedua orang tuanya, kejiwaannya perlu diata kembali apabila orang tua tidak mampu mak abisa dibawa ke psikiater, apabila dia mengalami trauma pada waktu kecilnya hendaknya diobati dengan dikembalikan kepristiwa lalu tetapi kebalikannya dari peristiwa yang membuatnya truma diobati oleh orang yang membuat dia truma pula. Sambil diarahkan kepada kebaikan dengan cara -cara tertentu yang sesuai dengan kejiwanya.

Tugas kuliah psikologi pendidikan

1.Mengapa psikologi pendidikan menjadi sangat penting untuk difaham dan diterapkan oleh guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?

Alasannya:

Karena psikologi pendidikan dapat membantu para guru atau calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya ( menurut lindgern yang dikutip surya (1982)). Sedangkan menurut saya psikologi sangat penting bagi seorang guru untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena denagan psikologi pendidikan seorang guru dapay mengefetifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran, agar seorang guru mampu menciptakan suasana yang menggairahkan